East Cinema
East Cinema berfokus pada film dari wilayah konflik di dunia dan Indonesia Timur. Program ini diadakan berdasarkan komitmen kami untuk menyediakan referensi bagi masyarakat Indonesia dan membangun pemahaman bersama. Film-film yang dihadirkan menekankan nilai-nilai toleransi, perbedaan, dan semangat perdamaian.
Kami percaya bahwa East Cinema bukan hanya film program melainkan juga gerakan untuk memperkenalkan film dari wilayah-wilayah di luar arus utama dan menyampaikan isu-isu minoritas dari wilayah minoritas. Tahun ini, East Cinema akan menghadirkan film dari wilayah konflik di dunia dan Indonesia Timur dan juga peluncuran buku berjudul: Durian on My Head karya Amir Masoud Soheil.
East Cinema tahun ini menyajikan film-film dari Afghanistan, Suriah, Palestina, Iran, Iraq, Jordania, dan Palu. Film-film dari wilayah konflik akan banyak bercerita tentang nasib manusia yang harus meninggalkan negerinya dan bertahan hidup di negeri yang baru, berdamai dengan pedihnya kehilangan keluarga, sulitnya mendapatkan kebutuhan dasar seperti air, dan berbagai problematika lainnya yang dialami di wilayah-wilayah yang masih berkecamuk akibat perang dan sebagainya. Film dari Indonesia Timur berkisah tentang bagaimana anak muda Muslim yang mencoba bergulat dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tuanya saat jiwa mudanya sedang bergelora.
Buku foto Durian on My Head, akan hadir pertama kali di Indonesia di festival ini. Buku karya Amir Masoud Soheili ini, seorang sutradara dan fotografer dari Iran, menghadirkan puluhan foto selama ia berkeliling Indonesia. Bukan foto-foto indah saja yang menjadikan buku ini menarik, melainkan cerita menggugah yang mengiringi foto-foto tersebut yang justru menjadi kekuatan sebenarnya buku ini. Kisah jujur tentang perbedaan dan perdamaian ini membuka mata bahwa sejatinya manusia saling mengasihi sesamanya.
Diskusi Buku
“Durian on My Head” (Aku Kejatuhan Durian Runtuh)
by Amir Masoud Soheili
Kecintaan Masoud Soheili akan Indonesia ia tuangkan melalui buku fotonya yang berjudul Durian on My Head. Buku ini bukan hanya berisi foto-foto indah Masoud Soheili selama ia tinggal di Indonesia. Buku ini akan mengajak kita untuk menelusuri satu persatu kenangannya akan keramahtamahan, senyum persahabatan, dan kehangatan masyarakat Indonesia.
Masoud Soheili menjelajahi Jawa sampai Sulawesi. Ia bukanlah tipe pelancong yang menginap di hotel di setiap kotanya, ia justru banyak menginap di rumah penduduk. Latar belakang asal dan agamanya kadang bisa memercikkan api permusuhan, tapi hal ini tidak ia temui sama sekali. Masyarakat Indonesia yang ia temui selalu menawarkan persahabatan bahkan ketika mereka tahu bahwa Masoud berasal dari Iran dan bukan Sunni. Melalui kisah jujurnya tentang perbedaan dan perdamaian ini, kita diingatkan kembali bahwa manusia adalah manusia, apa pun latar belakangnya. Indonesia dan Iran sejatinya adalah dua negara yang memiliki keterikatan sejarah, termasuk masuknya Islam ke Indonesia yang banyak dipengaruhi oleh Persia.
Diskusi ini akan mempertemukan Amir Masoud Soheili selaku penulis buku Durian on My Head, Agustinus Wibowo, seorang penulis yang telah melakukan banyak perjalanan termasuk ke negara-negara di Asia Selatan—salah satunya adalah Iran—dan Henry Vienayoko, seorang pelancong yang pernah menetap di Iran dan banyak berkutat dengan isu sosial dan kewirausahaan.
Ketiga narasumber ini semuanya memiliki kenangan dan kisah mereka akan Indonesia dan Iran. Ketiganya akan berbagi melalui perspektif dalam memandang Iran dan Indonesia.
Speakers
Amir Masoud Soheili (Film Director and Photographer)
Agustinus Wibowo (Author)
Henry Vienayoko (Gagas Inspirasi Nusantara)
Moderator
Sofia Setyorini (Founder of East Cinema)
Sunday, October 09, 2022 at 7 - 8.30 pm | Live on Madani IFF YouTube Channel
Program Film
Scent of Life
Mohsen Hossaini | Drama | 2020 | 7 min | Afghanistan | Sub: English | 13+
Ahmad dan Rasoul berkumpul di lokasi tertentu setiap hari. Suatu kali Rasoul mengetahui masalah Ahmad sehingga keesokannya Rasoul tidak datang ke lokasi tersebut untuk menyiapkan hadiah bagi Ahmad dan ibunya.
Night
Ahmad Saleh | Drama | 2021| 16 min | Palestine | Sub: English | 13+
Debu perang membuat mata tak terpejam. Malam mendatangkan damai dan tidur bagi semua orang di kota yang hancur. Namun, sepasang mata ibu yang kehilangan anak tetap bertahan. Malam pun harus memperdayanya hingga lelap untuk menyelamatkan jiwanya.
Awards:
Best International Short, Gimli Film Festival 2022, Canada
Best Animation, Emerging Lens Cultral Film Festival 2022, Canada
Special Mention, Malmö Arab Film Festival 2022, Sweden
Best Animation, AmDocs 2022, USA
Happy Land
Nour Khair Alanam | Drama | 2022 | 23:30 min | Syria | Sub: English | 13+
Musim panas 2022, kota Damaskus, takdir tiga orang (seorang ayah, seorang pemabuk, dan pekerja transportasi) bertemu di sebuah persilangan akibat suatu insiden kecil, di mana rencana dan nasib saling bertukar sehingga ketiganya berusaha melewati hari dengan meminimalkan kehilangan sebisa mungkin.
World Premiere at Madani International Film Festival 2022, Indonesia
Sheta
Karam Awni Awadat | Drama | 2022 | 15 min | Sweden | Sub: English | 13+
Film ini menceritakan kisah pasangan Suriah yang menikah tanpa persetujuan keluarga mereka karena latar agama yang berbeda. Mereka lari dari perang di Suriah menuju Yordania dan tinggal di tengah kondisi yang sangat sulit di sebuah lingkungan di Amman.
Last Ride of the Day
Sarah Adilah | Drama | 2020 | 15 min | Indonesia | Sub: English | 13+
Nadia (15) menghabiskan hari terakhirnya berkeliling dengan sepeda motor dengan kekasihnya, di tengah rasa kehilangan sebelum meninggalkan Palu dan dikirim ke pesantren oleh ayahnya yang selalu melarangnya berpacaran.
Awards:
Honorable Mention, Kuala International Film Festival in the Sky, 2022, Malaysia
High People
Feras M. Mouhammad | Drama | 2022 | 20 min | Syria | Sub: English |17+
Film ini tentang waktu antara malam dan dini hari di bawah tanah Damaskus, mengikuti sekelompok orang yang bekerja pada malam hari.
I Wish Our House Had Water
Mustafa Monji | Drama | 2022 | 16.22 min | Afghanistan | Sub: English | 13+
Orang masih tinggal di dalam gua dan menghadapi banyak masalah. Mereka berhadapan dengan ribuan bahaya dalam keluarga-keluarga besar mereka tapi bahaya terbesar adalah kehabisan air.
Stride
Mazin M. Sherabayani | Drama | 2022 | 14.45 min | Iraq | Sub: English | 13+
Nasreen, ibu tunggal yang hidup dengan dua anaknya di pemukiman kumuh kota, berupaya menafkahi keluarganya sepanjang masa-masa yang sulit. Namun, perjuangannya membentur mantan suaminya yang dominan dan masyarakat patriarkis di sekelilingnya hingga ia terpaksa memutuskan nasib masa depan keluarganya.
Awards:
Best Short Film, Oniros Film Awards 2019, Italy
Oniros Film Awards, 12 Months International Film Festival 2019, Romania
Swimming Lesson
Vardit Goldner | Drama | 2021 | 5.21 min | Palestine | Sub: English | 13+
Film mockumentary di mana saya mengajari gadis-gadis Bedouin untuk berenang di “kolam” tanpa air. Tujuannya adalah merangsang pikiran tentang minimnya kolam renang yang dapat diakses oleh masyarakat Bedouin di Israel, yang sesungguhnya menihilkan pelajaran berenang bagi mereka hingga kerap terjadi kasus tenggelam.
Between The Barricades
Jude Elziq | Drama | 2022 | 9.30 min | Palestine | Sub: English | 13+
Aya, 9 tahun, masih terlalu muda untuk mengerti tentang politik pendudukan, tapi ia berhadapan dengan larangan yang membuatnya tidak lagi bisa bermain di luar rumah. Suatu malam tentara menggeledah rumahnya, membuat adik laki-lakinya gemetaran di balik pintu kamar tidur mereka. Pada malam itulah Aya berupaya mengerahkan keberanian untuk mengalahkan ketakutan-ketakutannya demi membebaskan diri dari kungkungan di sekelilingnya.